Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya, di bawah Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai salah satu tugas pokok dan fungsi Pengendalian Penyakit Ikan sesuai Peraturan Gubernur Nomor 97 tahun 2018 Pasal 2 ayat 1. f ( Pelaksanaan Pengendalian dan Pengujian Kesehatan ikan )
Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Balai Pengembangan Teknologi Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai tugas pokok melakukan monitoring, pembinaan, dan pengendalian penyakit ikan dan Udang di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
Target pemantauan meliputi pengujian kualitas air yang meliputi fisika dan kimia air serta pemeriksaan penyakit ikan/udang (parasit, jamur, bakteri, dan virus)
Monitoring bertujuan untuk menginventarisasi jenis penyakit ikan dan udang di wilayah DIY, mencegah penyebaran penyakit ikan di wilayah yang belum terkena serangan penyakit tersebut, serta mengetahui daerah sebar penyakit ikan guna menentukan isolasi daerah serangan
Kegiatan pencegahan penyakit dengan pelaksanaan diseminasi vaksin anti Aeromonas hidrophyla, dan Streptococcus spserta pemberian vitamin dan immunostimulan yang dilakukan di unit–unit kerja dan beberapa Kelompok Pembudidaya Ikan di wilayah DIY.
Adanya Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan ini bertujuan untuk :
- Melaksanakan pemantauan kualitas air, kesehatan ikan di unit kerja UPT BPTPB, Kelompok Pembudidaya Ikan di wilayah Provinsi D I Yogyakarta
- Melakukan analisa hasil pemantauan untuk mendapatkan rekomendasi pengendalian
- Memberikan percontohan pengendalian dan pencegahan terhadap penyakit ikan
- Melakukan tindakan preventif/pencegahan terhadap beberapa penyakit yang dominan/patogen
Visi Menjadi Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan yang Maju, Profesional dan Berdaya saing
Misi
- Memberi Layanan yang Cepat, Tepat dan Akurat
- Meningkatkan Profesionalisme Pelayanan
- Menerapkan Sistem Menejemen Mutu Standar Nasional Indonesia
- Meningkatkan Fasilitas Laboratorium yang Memadai, Efisien dan Efektif
Tugas Pokok
- Melakukan pemantauan daerah sebar Hama Penyakit Ikan di wilayah DIY.
- Memberikan pelayanan kepada pembudidaya ikan/udang dan Masyarakat yang meliputi pengambilan sampel ikan/air,
- Mendiagnosa sementara gejala klinis penyebab utama penyakit.
- Mengirim sampel ke lab. Level II/III guna diagnosis penyakit virus (WSSV, TiLV, dan Megalocityvirus) dan penyakit bakterial AHPND.
- Memberikan rekomendasi penanganan masalah sesuai dengan hasil uji yang ditemukan
No | Nama alat | Jumlah | Fungsi |
1 | WQC | 2 buah | Alat ukur uji kualitas air (DO, pH, suhu, salinitas, turbidity, konduktivitas, dan TDS) |
2 | DO meter | 1 buah | Alat ukur DO meter dan suhu air |
3 | pH meter | 1 buah | Alat ukur derajat keasaman (pH air) |
4 | Pocket Colorimeter | 1 set | Alat ukur pengujian kandungan timbale dalam air (Pb) |
5 | Komphakphotometer | 1 buah | Alat uji kualitas air kimia (Nitrat, Nitrit, amonium, phospat, chlorin, dll) |
6 | Timbangan analitik | 1 buah | Mengukur massa dari suatu bahan dengan tingkat akurasi yang tinggi. |
7 | Mikroskop | 2 buah | Melihat objek/benda yang ukurannya kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. |
8 | Set alat bedah | 6 set | Melakukan pembedahan ikan |
9 | Water bath | 2 buah | Untuk memanaskan bahan/medium pada suhu tertentu |
10 | Centrifuge | 1 buah | Memisahkan suatu larutan dengan berat molekul yang berbeda berdasarkan gaya centrifugal |
11 | Mikro pipet | 8 buah | Mengambil larutan dengan volume yang bervariasi. |
12 | Vortex | 1 buah | Untuk mengaduk senyawa kimia yang ada dalam tabung reaksi atau wadah. |
13 | Cetakan agar | 1 set | Membuat cetakan/sumuran agar |
14 | Alatelektroforesis | 1 buah | pemisahan komponen atau molekul ber berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya dalam sebuah medan listrik |
15 | Hot plate | 1 buah | memanaskan dan menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan |
16 | Thermal cycler | 1 buah | Untuk memperbanyak DNA yang melibatkan serangkaian siklus temperature yang berulang dan masing-masing siklus terdiri atas tiga tahapan |
17 | UV Transimullator | 1 buah | untuk men-visual-kan DNA setelah di loadingatau running dalam DNA elektroforesis |
18 | Autoclave | 2 buah | Untuk mensterilkan alat dan bahan |
19 | Incubator | 1 buah | Tempat inkubasi kultur mikroba. |
20 | Oven | 2 buah | mengeringkan pada suhu tertentu. |
21 | Colony counter | 1 buah | Menghitung koloni mikroorganisme |
22 | Laminary flow | 2 buah | Untuk preparasi bahan-bahan mikrobiologi agar tidak terkontaminasi dengan udara luar |
23 | Injektor outomatic | 8 set | Untuk melakukan vaksinasi dengan metode suntik |
Kegiatan monitoring kesehatan ikan dan lingkungan dilakukan di Unit Kerja BPTPB dan di wilayah Kabupaten/kota DIY (Bantul, Sleman, Gunung Kidul, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta) yang meliputi Balai Benih Ikan maupun Kelompok Pembudidaya Ikan. Unit kerja BPTPB meliputi :
- UK BAT Cangkringan lokasi Cangkringan, Argomulyo, Cangkringan, Sleman
- UK BAT Wonocatur lokasi Cangkringan, Argomulyo, Cangkringan, Sleman
- UK BAT Sendangsari lokasi Pengasih, Kulon Progo
- UK BAT Bejiharjo lokasi Karangmojo, Bejiharjo, Gunung Kidul
- UK BAP Samas lokasi Srigading, Bantul
- UK BAP Congot lokasi Pasir Mendit, Jangkaran, Temon, Kulon progo
- UK BAL Sundak lokasi Tepus, Gunung Kidul
Selain melakukan monitoring laboratorium keskanling juga melakukan pendampingan magang, PKL, dan penelitian.