Menu Tutup

Operasional Kincir Air pada Kegiatan Budidaya Udang Vannamei

Kincir air adalah salah satu komponen penting dalam budidaya udang vannamei. Kincir air adalah perangkat mekanis yang digunakan untuk menghasilkan gerakan air di dalam kolam budidaya udang. Penggunaan kincir air dalam budidaya udang vannamei sangat penting terutama pada kondisi kolam yang padat atau memiliki sirkulasi alami yang terbatas. Fungsinya adalah untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air dan menghasilkan sirkulasi yang baik. Kincir air membantu meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air kolam budidaya dengan memperkenalkan udara ke dalam air.

Kincir air biasanya terdiri dari poros pusat yang dihubungkan dengan baling-baling yang berputar di dalam air. Ketika baling-baling berputar, udara terperangkap dan dihembuskan ke dalam air, sehingga meningkatkan kadar oksigen dalam air. Selain itu, gerakan baling-baling juga menciptakan sirkulasi air yang baik di dalam kolam, membantu menghilangkan zat-zat sisa metabolik dan menjaga kualitas air.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan kincir air juga harus diperhatikan dengan baik. Jika kincir air dipasang atau dioperasikan dengan tidak benar, dapat menyebabkan stres pada udang dan mengganggu lingkungan kolam. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti panduan dan rekomendasi yang tepat dalam pemasangan dan pengoperasian kincir air dalam budidaya udang vannamei.

Jumlah kebutuhan kincir air yang diperlukan untuk kegiatan budidaya udang vannamei dapat dihitung menggunakan pedoman 1 Unit kincir air berkekuatan 1 HP digunakan untuk mensupply oksigen udang hingga biomass 250 kg. Jika estimasi Mean Body Weight udang tersebut adalah 10 gr, maka 1 kincir mampuĀ  mensupply oksigen untuk 25.000 ekor udang vannamei. Dengan padat tebar 100 ekor/m2, maka 1 Unit kincir air tersebut mampu mengcover area seluas 250 m2.

Jadwal hidup kincir air juga perlu menjadi perhatian, dengan berlangsungnya proses fotosintesis oleh fitoplankton di dalam media budidaya pada pagi hingga sore hari maka oksigen terlarut pada saat tersebut cukup banyak sehingga penggunaan kincir air dapat diminimalisir, namun ketika malam hari proses fotosintesis berhenti maka perlu adanya bantuan kincir air agar oksigen terlarut di dalam media budidaya dapat tercukupi. Sebagai contoh, Kolam budidaya memiliki luas 1.000 m2 maka dibutuhkan 4 Unit kincir air berkekuatan 1 HP untuk mengcover area tersebut. Pada malam hari, 4 Unit kincir tersebut harus dihidupkan karena tidak ada proses fotosintesis dari fitoplankton. Namun pada siang hari penggunaan kincir air dapat diminimalisir dengan hanya menghidupkan 2 Unit kincir air.

Selain jumlah kincir, hal yang perlu diperhatikan dalam operasional kincir air adalah tata letak kincir air tersebut. Dengan tata letak yang sesuai, oksigen yang dihasilkan mampu menunjukkan parameter optimal. Kesesuaian jarak dan posisi antar kincir air yang satu dan lainnya perlu diperhatikan. Adapun contoh tata letak kincir air yang benar untuk kegiatan budidaya udang vannamei adalah seperti pada gambar berikut.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x