Menu Tutup

Pemijahan Ikan Gurami di UK BAT Sendangsari

Pemijahan gurami (Osphronemus gouramy) yang dilakukan di UK BAT Sendangsari adalah dengan metode pemijahan alami. Prinsip yang digunakan pada pemijahan gurami secara alami yaitu mengkondisikan pemijahan yang dilakukan di perairan alam ke dalam kolam yang sudah direkayasa. Oleh sebab itu, kondisi kolam pemijahan disesuaikan dengan kondisi alam. Di perairan umum, gurami memijah pada musim kemarau, akan tetapi gurami dapat memijah sepanjang tahun apabila dipelihara di kolam budidaya.

A. Persiapan Wadah & Media Pemijahan

Kolam pemijahan gurami membutuhkan luasan 15-20 m2 untuk 4 indukan dengan kedalaman air 80-100 cm. Pada kolam tanah, dilakukan pengolahan dasar kolam dengan cara dicangkul, apabila kolam permanen cukup disikat untuk membersihkan lumut dan sisa bahan organik pada kolam. Selanjutnya, dilakukan pengeringan kolam selama 5-7 hari. Tahap selanjutnya dalah memberian kapur merata ke seluruh kolam dengan dosis 50-200 gram/m2. Dilakukan pengisian air hingga setinggi 80-100 cm dan didiamkan selama 7 hari.
Persiapan sarang dan ijuk sebagai media pemijahan dilakukan dengan pertama, menyiapkan belahan bambu kemudian ditancapkan di pinggir kolam guna memasang pelampung wadah ijuk. Pelampung wadah ijuk (anjang-anjang) terbuat dari anyaman bambu diikat pada pipa pvc yang ditutup dop hingga dapat mengambang di atas air. Kedua, sosok/tempat sampah di ikat pada belahan bambu ditancapkan di dalam kolam pemijahan dengan kedalaman 20 – 30 cm dari permukaan air. Ketiga, meletakkan ijuk di atas anjang-anjang. Keempat, meletakkan sedikit ijuk ke dalam sosok sebagai pancingan agar induk jantan membuat sarang di dalam sosok. Selanjutnya, induk jantan ikan gurami akan membuat sarang sekitar 7 hari setelah induk dimasukkan.

B. Seleksi Induk Gurami

Cara memilih induk gurami yang siap untuk dipijahkan diantaranya, memilih induk yang sehat, tidak cacat dan ukuran tubuh proporsional. Berdasarkan umur, induk jantan 2-2,5 tahun sedangkan induk betina umur 2,5-3 tahun. Berdasarkan bobot, induk jantan memiliki bobot 1,5-2 kg sedangkan induk betina 2-2,5 kg. Kriteria panjang badan baik induk jantan maupun betina adalah 30-35 cm. Apabila diamati berdasarkan ciri fisiknya, dapat dilihat pada tabel di bawah :

 KriteriaInduk JantanInduk Betina
 1. KepalaDahi menonjol / jenongDahi datar
 2. DaguTebalTipis
 3. Kelopak sirip dadaTidak terdapat bintik hitamTerdapat bintik hitam
 4. UrogenitalMemanjangMembulat
 5. GerakanLincahTenang

Induk hasil seleksi selanjutnya dimasukkan ke dalam kolam pemijahan yang telah dipersiapkan dengan perbandingan 1 ekor induk jantan dan 3 ekor induk betina. Selama pemeliharaan, ikan diberi pakan berupa pakan pelet dengan jumlah 3% dari bobot induk dan pakan daun sebanyak 5% dari bobot induk.

C. Pemijahan Ikan Gurami

Setelah induk dimasukkan ke dalam kolam pemijahan, 1-2 minggu kemudian induk jantan akan membuat sarang pemijahan. Setelah sarang sudah siap, pemijahan akan terjadi dua hari kemudian. Biasanya, pemijahan terjadi antara pukul 14.00-17.00. ketika memijah, induk betina akan melepaskan telurnya ke sarang dan induk jantan menyemprotkan spermanya sehingga terjadi membuahan. Apabila ada telur yang terjatuh, induk jantan akan mengambilnya dengan mulut dan menghembuskannya ke dalam sarang. Proses pemijahan biasanya berlangsung 2-3 hari. Pada waktu pemijahan biasanya tercium bau amis dan muncul gelembung minyak di permukaan air dekat sarang. Selama pemijahan berlangsung, induk jantan akan menjaga sarang tersebut. Selanjutnya, sarang ditutup oleh induk jantan dan gantian dijaga oleh induk betina. Di depan sarang, induk betina mengibas-ngibaskan ekornya untuk menambah kadar oksigen di sekeliling sarang.

D. Penetasan Telur Gurami

Setelah pemijahan selesai, telur gurami akan menetas secara alami dalam waktu 24-48 jam. Untuk mendapatkan telur gurami, dilakukan pengecekan di dekat sarang. Apabila terdapat gelembung-gelembung minyak yang muncul di permukaan air dan apabila sarang ditusuk dengan lidi/kayu muncul gelembung minyak, hal itu menunjukkan bahwa telah terdapat telur di dalam sarang. Selanjutnya, sarang diambil secara perlahan-lahan dimasukkan ke dalam ember untuk selanjutnya dipisahkan telur yang terbuahi dan tidak terbuahi. Ember berisi sarang selanjutnya diletakkan ke dalam bak besar dan ditambahkan air secara perlahan kemudian sarang diuraikan agar memudahkan dalam perhitungan telur. Ciri telur yang terbuahi berwarna kuning bening sedangkan telur yang tidak terbuahi berwana kuning keruh. Telur yang terbuahi di pilih dan dihitung, dimasukkan ke wadah/ember yang telah  berisi air. Telur yang tidak dibuahi ditampung di ember kecil untuk selanjutnya dibuang. Setiap wadah diisi maksimal 2.500 butir telur

E. Pemeliharaan Larva Gurami

Dilakukan pengamatan secara rutin selama pemeliharaan larva di ember. Apabila terdapat minyak di permukaan air, dihilangkan menggunakan kertas koran. Apabila ada  telur yang tidak menetas segera dipisahkan dan apabila terdapat kotoran disiphon dengan menggunakan selang siphon. Setelah berumur 5-7 hari, cadangan makanan larva mulai menipis sehingga mulai diberikan pakan berupa cacing sutra ke dalam ember. Apabila ciri fisik larva sudah seperti ikan kecil yaitu sudah bisa berenang dan berwarna kehitaman, maka larva sudah siap untuk ditebar di pendederan 1.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x