Menu Tutup

Pemijahan Ikan Nila Merah Nilasa

Pemijahan ikan nila dilakukan secara alami dan masal di kolam pemijahan. Rasio induk jantan: betina adalah 1:3. Kolam pemijahan induk nila dapat ditebar dengan kepadatan 1 ekor/m2 sehingga dalam kolam dengan luasan 400 m2 dapat ditebar 400 ekor induk dengan perbandingan 100 ekor jantan dan 300 ekor betina (1 paket).  Selama di dalam kolam pemijahan, pemeliharaan induk dilakukan dengan memberikan pakan dengan dosis 2-3 % dari biomassa. Ketinggian air pada kolam pemijahan yaitu 60-80 cm, dengan oksigen terlarut >4 mg/lt serta suhu optimal antara 29-30oC.

Proses pemijahan yang terjadi di kolam yaitu sebagai berikut:

  • Induk jantan membuat sarang berupa cekungan di dasar kolam tanah dengan diameter sekitar 40-50 cm tergantung ukuran induk.
  • Induk jantan menggiring induk betina untuk mengelarkan telur di dalam sarang.
  • Telur dibuahi oleh induk jantan secara eksternal.
  • Telur dierami di dalam mulut induk betina (mouth breeding) hingga menetas menjadi larva.

Proses pemijahan mulai dari awal tebar induk hingga muncul larva biasanya berkisar antara 10-14 hari. Larva yang sudah tampak di permukaan kolam kemudian diambil untuk dipisahkan dari induknya atau sering disebut dengan istilah “sapih benih”. Hal ini untuk menghindari kanibalisme induk terhadap larva. Proses pemanenan larva dapat dilakukan secara parsial dengan melakukan pengecekan dengan mengelilingi kolam pemijahan secara berkala. Larva yang telah diserok/ dipanen kemudian ditampung di dalam hapa tampungan sebelum ditebar di kolam pendederan larva. Lama waktu larva berada di dalam hapa tampungan adalah 4-5 hari ntuk mencegah kematian karena kepadatan yang tinggi.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x