Menu Tutup

Tatacara Budidaya Pakan Alami Daphnia

Daphnia merupakan salah satu pakan alami yang penting dalam kegiatan pembenihan ikan konsumsi dan ikan hias air tawar. Daphnia adalah jenis zooplankton yang hidup di air tawar yang mendiami kolam-kolam, sawah dan perairan umum (danau) yang banyak mengandung bahan organik. Sebagai organisme air, daphnia dapat hidup di perairan yang berkualitas baik. Beberapa faktor ekologi perairan yang berpengaruh terhadap perkembangbiakan daphnia antara lain adalah kesadahan, suhu, oksigen terlarut dan pH.                                                                    

Wadah dan volume

Wadah dan volume yang dapat digunakan untuk membudidayakan Daphnia ada beberapa macam antara lain adalah: bak semen, bak fiber, kolam atau akuarium. Pemilihan wadah budidaya ini sangat bergantung kepada skala produksi budidaya Daphnia. Wadah budidaya Daphnia ini sebaiknya ditempatkan di ruang terbuka.

Alat:

Wadah budidaya (bak beton/fiber glass/akuarium)

  • Sikat
  • Ember
  • DO meter
  • pH meter
  • Aerator/blower
  • Selang aerasi dan pemberat                          · Meteran ·

Bahan:

·Air bersih/air kolam

  • Pupuk kandang (kotoran ayam)
  • Jerami kering

Daphnia adalah jenis zooplankton yang hidup di air tawar yang mendiami kolam-kolam, sawah dan perairan umum (danau) yang banyak mengandung bahan organik. Sebagai organisme air, Daphnia dapat hidup di perairan yang berkualitas baik. Beberapa faktor ekologi perairan yang berpengaruh terhadap perkembangbiakan Daphnia antara lain adalah kesadahan, suhu, oksigen terlarut dan pH. Daphnia hidup pada kisaran pH cukup besar, tetapi nilai pH yang optimal untuk kehidupannya sukar ditentukan. Lingkungan perairan yang netral dan relatif basah yaitu pada pH 7,1 – 8,0, kandungan amoniak antara 0,35 – 0,61 ppm.

Cara membudidayakan Daphnia dapat dilakukan dengan:

  1. melakukan pemupukan pada wadah budidaya. Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan phytoplankton di dalam wadah budidaya yang digunakan oleh Daphnia sebagai makanannya agar tumbuh dan berkembangbiak.
  2. Pada budidaya Daphnia di kolam pupuk yang digunakan berupa kotoran ayam (kering) dengan dosis 1 kg/m2 . Selain kotoran ayam, pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan kotoran burung puyuh. Fungsi kotoran ayam adalah sebagai pupuk untuk menumbuhkan phytoplankton. Di dalam air pupuk akan diuraikan oleh bakteri menjadi bahan anorganik yang akan dimanfaatkan oleh phytoplankton.
  3. Dalam membudidayakan Daphnia sebaiknya wadah budidayanya diletakkan di ruang terbuka yang mendapat sinar matahari yang cukup dan sangat dibutuhkan untuk proses fotosintesa phytoplankton.
  4. Kedalaman air pada wadah budidaya Daphnia sebaiknya lebih dari 60 cm, agar Daphnia bisa terhindar dari intensitas cahaya matahari yang tinggi pada siang hari. Biasanya pada siang hari Daphnia akan berenang ke dasar wadah untuk menghindari intensitas cahaya dan suhu yang tinggi. Sebaliknya tingginya intensitas cahaya matahari akan merangsang phytoplankton untuk tumbuh cepat.
  5. Untuk menghindari meluapnya air pada saat hujan, sebaiknya wadah budidaya Daphnia diberi naungan dengan atap yang terbuat dari plastik/fiber yang transparan.
  6. Untuk budidaya Daphnia, air yang digunakan sebaiknya memiliki kesadahan 250 mg/liter CO3 dan pH air dipertahankan sekitar 7 – 8 dengan cara dilakukan pengapuran di dalam wadah budidaya dengan kapur pertanian.
  7. di dalam wadah budidaya Daphnia juga diberi aerator yang berfungsi untuk menghasilkan oksigen di dalam wadah budidaya agar nilai oksigen terlarut di wadah tersebut diatas 3,5 ppm dan kadar amonia kurang dari 0,2 mg/liter.
  8. Pergantian air pada media budidaya Daphnia dapat dilakukan dengan cara penyiponan, yaitu air didalam wadah budidaya dibuang dengan cara menggunakan selang.
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x