Menu Tutup

Kualitas Air

Laboratorium Keskanling BPTPB Cangkringan melakukan kegiatan pengujian sampel kualitas air. Pengujian kualitas air

dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara fisika maupun kimiawi. Pengujian secara fisika dengan menggunakan alat WQC (Water Quality Checker), pengujian dilakukan secara in-situ artinya dilakukan langsung di kolam budidaya. Pada alat pengujian WQC terdapat beberapa parameter uji antara lain pH, DO, suhu, konduktivitas, turbiditas, salinitas, dept. Pengujian secara kimia dilakukan di laboratorium dengan menggunakan test kit dan pembacaan hasil dengan menggunakan alat Komphakfotometer.

Pengendalian penyakit ikan melalui manajemen kualitas air. Kondisi air budidaya yang buruk memicu pertumbuhan organisme penyebab penyakit ikan, sehingga monitoring kualitas air perlu dilakukan secara periodik dan kontinyu.

Penyediaan kualitas lingkungan budidaya yang nyaman (environmental management) merupakan salah satu komponen budidaya ikan yang terintegrasi dalam hal pengelolaan kesehatan ikan. Munculnya penyakit pada ikan sejatinya merupakan hasil interaksi yang kompleks antara tiga bio-sistem dalam perairan yaitu inang/ikan yang lemah akibat berbagai stressor, patogen yang virulen dan kualitas lingkungan yang buruk. Jadi menjaga kualitas air budidaya perikanan tetap optimum adalah hal yang sangat penting dalam budidaya perikanan.

Pengambilan sampel air
  • Siapkan botol sampel steril minimal 600ml
  • Masukkan botol sampel ke dalam air sekitar 20 cm dari permukaan dalam kondisi masih tertutup
  • Buka tutup botol di dalam air dan masukkan air hingga penuh, kemudian tutup rapat saat masih di dalam air
  • Beri label/tanda pada botol
  • Masukkan ke dalam cool box

Suhu Air

Suhu tubuh ikan adalah poikilotermik, suhu air=suhu tubuh ikan. Metabolik ikan sangat bergantung pada kondisi suhu air, sehingga berpengaruh pada seluruh proses kimia dan biologi ikan. Peningkatan suhu air 10⁰C akan meningkatkan 2 kali lipat proses metabolisme. Suhu berpengaruh langsung pada pertumbuhan, kebutuhan oksigen, salinitas, kebutuhan dan FCR pakan dan sebaliknya. Peningkatan suhu akan meningkatkan kebutuhan oksigen, salinitas, kebutuhan pakan dan percepatan pertumbuhan. Perubahan suhu apabila mengalami penurunan atau kondisi suhu yang rendah menyebabkan nafsu makan turun, sistem imun juga menurun. Solusi untuk kondisi suhu rendah yaitu dengan penambahan/penggantian air baru dan perbaikan sistem sirkulasi.

pH Air

pH adalah konsentrasi ion hdrogen (H+) di dalam air yang menggambarkan tingkat keasaman air dengan skala 1-14. Semakin asam air maka nilainya semakin rendah, dan semakin basa bila nilainya semakin tinggi, dan pH netral pada nilai 7. pH tinggi sangat berbahaya bila dibarengi dengan kandungan amonia yang tinggi, sebaliknya pH rendah akan berbahaya bila berbarengan dengan kandungan H2S yang tinggi. Suhu air yang tinggi akan sangat sensitif terhadap perubahan pH air. Perubahan pH air dipenngaruhi oleh CO2, asam organik (sisa pakan), asam mineral (asam sulfat) dan kapur. Peningkatan CO2, asam organik dan asam mineral akan meningkatkan keasaman air, sebaliknya penambahan kapur akan menurunkan keasaman air (basa). pH optimal untuk kegiatan budidaya perikanan 7-8,5. Derajat keasaman (pH) sangat berpengaruh terhadap budidaya perikanan, apabila pH turun menyebabkan proses metabolisme ikan terganggu, ikan mudah terserang penyakit, dan pertumbuhan ikan lambat. Solusi pH rendah/asam, dilakukan pengapuran saat pengeringan kolam, pengendapan sebelum dialirkan ke kolam, penggantian air agar pH normal. Jika pH tinggi menyebabkan kandungan amonia (NH4) tinggi, amonia yang tinggi mempunyai daya racun yang tinggi, mudah menembus membran sel, menyebabkan kematian pada ikan. Agar kadar amonia tidak tinggi harus mengatur pH, suhu, DO dan CO2 pada kondisi optimal. Alat yang digunakan : pH meter.

Dissolved Oxygen (DO)

DO adalah kelarutan oksigen di dalam air. Sumber utama oksigen di air adalah proses difusi udara dari atmosfer, angin dan gelombang, proses fotosintesis, aliran air baru dan aerasi. DO dipengaruhi oleh suhu air, salinitas, tekanan dan ketinggian lokasi. Semakin tinggi suhu, salinitas dan ketinggian lokasi budidaya maka DO turun. Penurunan konsentrasi oksigen disebabkan oleh adanya konsumsi yang berlebih dibanding suplai oksigen seperti respirasi ikan, melimpahnya tumbuhan air/algae dan meningkatnya proses dekomposisi sisa bahan organik di dalam air. Siklus harian oksigen : konsentrasi oksigen rendah di pagi hari dan tinggi di senja hari. Umumnya DO optimal untuk ikan > 5 mg/l, ikan akan stres bila DO ada pada kisaran 2-4 mg/l dan akan menyebabkan kematian bila DO < 2 mg/l. Dampak rendahnya DO : semua ikan mati dalam waktu bersamaan, ikan besar lebih banyak mati daripada ikan kecil, ikan berenang di permukaan dengan mulut megap-megap, ikan tidak mau makan, ada perubahan warna air menjadi coklat, hitam atau abau-abu (yang menunjukkan adanya alga bloom), air tercium bau busuk. Pengendalian : pemberian aerasi/oksigenasi, penambahan/penggantian air baru. Alat untuk mengukur DO yaitu DO meter.

Ammonia

Total amonia (TAN) adalah jumlah dari amonia bentuk ion (NH4-) dan amonia bukan ion (NH3). Amonia dalam bentuk ion bersifat tidak beracun (NH4-) bagi ikan, bisa menembus insang. Amonia bukan ion bersifat racun bagi ikan, tidak bisa menembus insang. Ammonia berasal dari ekskresi ikan, dekomposisi sisa pakan, alga, tumbuhan air dan sedimen bahan organik oleh bakteri. Daya racun ammonia dipengaruhi oleh pH, oksigen, CO2, dan suhu air. Daya racun amonia meningkat dengan meningkatnya suhu air dan pH. Peningkatan 1 nilai pH akan meningkatkan 10x daya racun amonia. Dampak amonia : ikan stres, insang rusak, pertumbuhan lambat, konsentrasi amonia 0,6 mg/l bisa menimbulkan kematian, kandungan amonia 0,06 mg/l bisa berdampak pada kerusakan insang, kerusakan ginjal, kerusakan otak, dan menurunkan kemampuan pengambilan oksigen. Pengendalian : menghentikan atau mengurangi pemberian pakan, pemberiaan atau meningkatkan aerasi, penambahan air/penggantian air baru, penambahan kapur, pemberian phosfor, pemberian probiotik, penanganan alga bloom.

Nitrit

Nitrit adalah hasil dekomposisi amonia oleh bakteri melalui proses nitrifikasi. Pada konsentrasi rendah, nitrit dapat mengganggu aliran oksigen didalam sel. Intensitas transportasi oksigen di dalam sel menurun. Umumnya terjadi kegiatan budidaya dengan sistem intensif. Tingginya konsentrasi nitrit terjadi karena suhu air yang fluktuatif, yang berdampak pada siklus nitrogen terputus akibat penurunan jumlah plankton atau aktivitas bakteri. Penurunan aktivitas plankton disebabkan oleh suhu air yang rendah, nutrisi yang terbatas, cuaca yang mendung terus, dan ada penggunaan herbisida berlebih. Dampak : penurunan kemampuan daya ikat oksigen oleh haemoglobin, menjadi penyebab penyakit darah coklat (brown blood disease), gerakan ikan melamban, tidak mampu bergerak dan tidak bisa merespon stimulan, muncul warna kuning pada insang. Pengendalian : pemberian aerasi, pergantian air/tambah air, memberikan probiotik, pengapuran bila pH rendah, penambahan NaCl (rasio 10:1). Metode uji : spectrofotometer, tes kit

Kecerahan

Kemampuan cahaya menembus kolom air. Kecerahan disebabkan oleh keberadaan plankton dan padatan partikel yang terlarut. Semakin cerah menunjukkan densitas plankton di dalam air rendah dan menunjukkan kondisi kesuburan lahan yang rendah sehingga tidak baik untuk budidaya ikan. Kehadiran alga yang berlebih juga tidak baik untuk budidaya ikan, karena akan mengakibatkaan alga bloom, yang bisa mengakibatkan defisiensi oksigen di dalam air. Kecerahan rendah selain karena plankton juga dipengaruhi oleh keberadaan bahan organik yang tersuspensi di air. Kecerahan diukur dengan menggunakan secchi disk (gambar samping). Kecerahan yang baik ada pada kisaran 30-35 cm. Dampak : kecerahan yang tinggi menunjukkan lahan yang tidak subur, lahan miskin pakan alami, kecerahan yang terlalu rendah akan berdampak pada ketersediaan oksigen yang rendah akibat respirasi plankton yang berlebih di malam hari. Bila berlebih akan mengakibatkan pH air menurun.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x